Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Mendidik Generasi yang Peduli Nasib Negeri

MENDIDIK GENERASI YANG PEDULI NASIB NEGERI Pendidikan dan Kualitas Generasi Generasi muda adalah aset sebuah bangsa.  Jatuh bangunnya sebuah bangsa sangat ditentukan oleh generasi mudanya.  Oleh karena itu, kualitas generasi muda harus dipertahankan pada titik optimal dalam menerima tanggung jawab peralihan generasi menuju terwujudnya kehidupan masyarakat yang makin baik.  Sebagaimana dipahami bersama, kualitas generasi sangat tergantung pada pendidikan yang diterima generasi tersebut.  Kualitas pendidikan yang baik menjamin terciptanya generasi yang mampu membangun negeri.  Sebaliknya pendidikan yang tidak bermutu, tidak akan mengantarkan generasi tersebut untuk siap menerima tanggung jawab mengurus masyarakat.  Oleh karena itu, diperlukan pendidikan yang tepat dan benar-benar akan membentuk generasi yang dapat memikul amanah mengurus urusan umat dengan baik. [...]

Mempertanyakan Kesahihan Pendidikan Kespro dalam Penanggulangan Seks Bebas

Mempertanyakan Kesahihan Pendidikan Kespro dalam Penanggulangan Seks Bebas Pergaulan bebas rupanya masih menjadi bagian dari kehidupan remaja di negeri muslim ini.  Di tengah keinginan menyelamatkan para remaja dari pergaulan bebas, sebuah video pesta seks pelajar  justru beredar baru-baru ini. Kali ini terjadi di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Dalam video tersebut terdapat tujuh anak laki-laki serta dua perempuan melakukan pesta mesum di hutan Semampir, Desa Semugih Rongkop.  Diduga kuat peristiwa itu diabadikan dengan kamera ponsel oleh salah satu pelaku (Kompas.com, 01/02/2012). Sebagaimana yang sudah-sudah, merebaknya seks bebas di kalangan remaja (pelajar) selalu mengingatkan pada sebuah program yang kini giat dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan, yaitu pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).  Dalam kasus ini pula, salah seorang pemerhati sosial Gunung Kidul, Tri Asmiyanto, berpendapat bahwa pemerintah setempat seharusnya lebih berperan denga

Femininitas Salah Arah dan Kerusakan Masyarakat

Femininitas Salah Arah dan Kerusakan Masyarakat   Beberapa saat setelah Malinda Dee (MD) ditangkap, menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar menyampaikan komentar keprihatinannya atas pembobolan uang nasabah Citibank yang dilakukan oleh seorang staf private banking perempuan.  Namun menurutnya, hal ini adalah sebuah kasus yang kebetulan saja pelakunya perempuan. Dia pun meminta masyarakat jangan memojokkan kaum perempuan dalam kasus ini. Linda juga menyayangkan bila masyarakat mengaitkan kasus MD dengan sensualitas dan kecantikannya sebagai perempuan. (Republika.co.id, 3/4/2011).   Tidak hanya MD, sebelumnya polisi juga sudah menangkap seorang perempuan cantik yang berprofesi sebagai penipu.  Selly masuk tahanan setelah beberapa korban melaporkan aksi penipuannya.  Para korban tidak menyangka kalau perempuan cantik itu ternyata penipu, karena gayanya yang meyakinkan.   Laki-laki maupun perempuan memang memiliki peluang yang sama untuk melakukan

Kehinaan Perempuan dalam Jerat Kapitalisme

Kehinaan Perempuan dalam Jerat Kapitalisme   Pengantar   Siapa bilang kemoderan yang dikesankan indah oleh kapitalisme adalah kemajuan dan harapan masa depan manusia.  Kini terbukti di depan mata, bahwa kehidupan kapitalistik telah menjerat manusia tak terkecuali kaum perempuan.  Menyisir kondisi perempuan di sepanjang tahun 2011 menyisakan kenangan pahit; perempuan terhina menjadi korban dari kejahatan kapitalisme.    Banyaknya perempuan di ujung palu hakim menunjukkan adanya tren kenaikan jumlah perempuan yang tersangkut kasus hukum.  Selly, sang penipu, Artalyta Suryani (Ayin) sang penyuap, Melinda Dee yang diduga membobol dana nasabah Citibank, Nunun Nurbaetie, Miranda Goeltom, Angelina Sondakh atau pun Wa Ode Nurhayati hanyalah sedikit yang bisa dituliskan di sini.   Meski sebagian belum mendapatkan vonis hukuman, keberadaan mereka makin menambah deret manusia yang penghidupannya tidak mapan, meskipun mereka terlihat hidup di atas garis kemiskinan bahkan kaya raya dan borjuis.

Kritik Bagi Pelaku Transgender

Kritik bagi Pelaku Transgender   Pengantar Kaum transgender tak henti-hentinya berulah.  Komunitas yang menentang hukum Allah ini ternyata masih jauh dari kata taubat, bahkan semakin durhaka.  Festival Q! Film yang mengkampanyekan wacana lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT) pada tahun 2010 lalu telah mendapatkan penentangan cukup keras dari sebagian besar umat Islam.  Kita tentu berharap tak ada lagi propaganda merusak seputar LGBT.  Namun kenyataannya, acara 10th Q! Film Festival ternyata digelar diam-diam di Jakarta sejak tanggal 1 hingga 8 Oktober 2011 lalu.  Tentu saja, ini menunjukkan bahwa komunitas tersebut kian hidup dan masih mendapat sambutan dari sebagian masyarakat (hidayatullah.com, 6 Oktober 2011).  Tak hanya itu, mereka pun sempat unjuk gigi pada pembukaan pertemuan nasional AIDS IV di Jogjakarta 3 oktober 2011 lalu.  Keinginannya makin kuat, agar pemerintah memberi ruang kepada mereka untuk melakukan berbagai aktivitasnya selama ini (Koran Tempo, 4 Oktober 20

Indahnya Hidup Dalam Naungan Islam

INDAHNYA HIDUP DALAM NAUNGAN ISLAM   Setiap manusia tentu menghendaki kehidupan yang indah dan menyenangkan, tak hanya di dunia tentu pula di akhirat.  Di tengah kesulitan manusia meraih cita-cita tersebut, menjadi muslim sejati adalah modal utama yang tak ternilai harganya.  Namun, bagaimana meraih kesejatian muslim tersebut di tengah rusaknya tatanan kehidupan manusia.  Benarkah seorang muslim sejati akan meraih keindahan hidup?  Dan bagaimana pula keindahan itu bisa diwujudkan?