Langsung ke konten utama

MHTI: Maraknya Kejahatan Seksual, Buah Busuk Sistem Kapitalisme

Kantor
Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
Nomor: 26/PN/09/11
Jakarta, 24 September 2011 / 26 Syawal 1432 H

Pernyataan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia:

Maraknya Kejahatan Seksual, Buah Busuk Sistem Kapitalisme

Bulan September ini masyarakat dikejutkan dengan laporan terjadinya kasus-kasus pemerkosaan yang disertai perampokan hingga pembunuhan di angkutan umum Jakarta. Gencarnya pemberitaan media terhadap kejahatan seksual tersebut, juga perdebatan seputar faktor penyebab dan langkah solusinya telah mendorong terungkapnya kasus-kasus serupa di berbagai kota besar di negeri ini. Data kasus yang terlaporkan telah terjadi
40 pemerkosaan di Jakarta sepanjang tahun 2011 dan lebih dari 3700 kejadian di seluruh Indonesia. Namun semua orang tahu bahwa lebih banyak lagi kejadian yang tidak dilaporkan, dan dari hari ke hari angkanya semakin meningkat.
Maraknya kejahatan seksual ini hampir menyerupai apa yang sudah lazim terjadi di berbagai negara kapitalis Barat semisal Inggris dan Amerika Serikat. Di sana bisa terjadi 78 kasus pemerkosaan setiap jam nya, atau 683.280 kasus setiap tahun. Sungguh sebuah fenomena mengerikan yang menyuguhkan potret masyarakat yang rusak.
Sistem Kapitalisme yang dipraktikkan di negeri ini adalah biang keladi munculnya berbagai kerusakan masyarakat, termasuk menyuburkan kejahatan seksual. Sistem ekonomi kapitalis telah menyebabkan kemiskinan merajalela, juga mendorong kaum perempuan bekerja di luar rumah hingga larut malam. Sistem ini juga mengajarkan untuk menghalalkan segala cara demi meraih materi. Sistem sosial (ijtima‘iy) dalam kapitalisme membiarkan kaum perempuan mengumbar aurat dan menjadi obyek eksploitasi seksual. Yang paling buruk, negara tidak menempatkan diri sebagai pelayan, pengayom dan penanggungjawab umat. Karenanya sulit diharapkan ada jaminan negara untuk menyediakan sarana transportasi yang layak, aman dan memadai apalagi melindungi kehormatan perempuan. Juga wajar jika masyarakat kehilangan kepercayaan kepada pemerintah disebabkan banyaknya kasus-kasus kriminalitas yang pelakunya tidak mendapat sanksi pidana yang setimpal dan korupnya lembaga peradilan.
Menyikapi maraknya kasus pemerkosaan yang banyak terungkap akhir-akhir ini, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:
  1. Maraknya kasus kejahatan seksual hanya terjadi dalam masyarakat yang menerapkan kapitalisme dan membiarkan merajalelanya faham kebebasan (liberalisme). Kriminalitas ini akan dihentikan dengan berlakunya sistem Islam, Khilafah Islamiyah. Sistem ekonomi Islam, sistem pergaulan Islam dan sistem sanksi Islam akan diterapkan sehingga mampu mencegah berbagai tindak kriminalitas termasuk kejahatan seksual.
  2. Sistem Islam akan memberikan edukasi agar kaum perempuan memahami bagaimana penjagaan kehormatan dirinya dan memberi sanksi bagi yang mengumbar aurat ketika keluar rumah. Juga akan menjatuhkan hukuman tegas pada pelaku pemerkosaan -tanpa pandang bulu- sesuai Nidzam Uqubat fi al Islam. Pemerkosaan yang disertai dengan ancaman senjata, dihukumi sebagaimana perampok. Sementara, hukuman bagi perampok telah disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya, hukuman terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, adalah mereka dibunuh atau disalib, dipotong tangan dan kaki mereka dengan bersilang, atau dibuang (keluar daerah). Yang demikian itu, (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang besar.” (QS. Al-Maidah: 33)
  1. Hanya Islam dan penerapan syariat Islamlah yang mampu memberi jaminan kebutuhan perempuan. Perlindungan dan pemenuhan kebutuhan wanita oleh negara telah banyak dibuktikan dalam sejarah pemerintahan Islam. Misal, saat seorang Muslimah berbelanja di pasar Bani Qainuqa, seorang Yahudi mengikat ujung pakaiannya tanpa dia ketahui sehingga ketika berdiri aurat wanita tersebut tersingkap diiringi derai tawa orang-orang Yahudi di sekitarnya. Wanita tersebut berteriak. Kemudian salah seorang Sahabat datang menolong dan langsung membunuh pelakunya. Namun kemudian, orang-orang Yahudi mengeroyok dan membunuh Sahabat tersebut. Ketika berita ini sampai kepada Nabi Muhammad saw., beliau langsung mengumpulkan tentaranya. Pasukan Rasulullah saw. mengepung mereka dengan rapat selama 15 hari hingga akhirnya Bani Qainuqa menyerah karena ketakutan. .
Saatnya mengembalikan kemuliaan kehidupan manusia dengan bersungguh-sungguh memperjuangkan kembalinya sistem Khilafah Islamiyah agar segala bentuk kriminalitas yang merusak masyarakat bisa segera dihentikan.

Jurubicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia

Iffah Ainur Rochmah
Hp: 08123037573
Email: iffah@hizbut-tahrir.or.id

Postingan populer dari blog ini

Menanamkan Adab Bicara kepada Anak

Menanamkan Adab Bicara kepada Anak Di antara perkara yang cukup merepotkan orang tua dari tingkah laku anak-anaknya adalah kebiasaan buruk dalam berbicara.  Padahal berbicara adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan manusia.  Berbicara pula yang pertama-tama dilakukan bayi saat baru lahir, melalui tangisannya.  Dan betapa bahagianya sang ibu tatkala mendengar kata pertama yang diucapkan buah hatinya.  Selanjutnya, seiring perjalanan waktu, sang anak pun mulai tumbuh, berkembang, dan menyerap berbagai informasi yang diterimanya.  Saat itulah sang anak mulai banyak mengatakan segala sesuatu yang pernah ia dengar.  Sayangnya, tak jarang kebahagiaan ibu harus tergantikan oleh rasa prihatin terutama saat sang buah hati mulai berbicara tanpa adab, sopan santun, bahkan  bertentangan dengan syari’at.  Rasa prihatin kian mendalam bila ternyata meski anak sudah mulai menginjak usia baligh, adab berbicara justru semakin ditinggalkan.  Tak jarang ditemui mereka berani membanta

Sistem Islam Atasi Pergaulan Bebas

Sistem Islam Atasi Pergaulan Bebas Pergaulan bebas rupanya masih menjadi persoalan paling rumit khususnya bagi remaja.  ; Setidaknya mungkin itulah bentuk keprihatinan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi pada peringatan Hari Anak Nasional beberapa hari lalu.  Saking prihatiannya, menteri yang baru diangkat tersebut pun kembali melontarkan pernyataan nyeleneh, yaitu pacaran ‘sehat’.  Menurut beliau, dalam berpacaran harus saling menjaga, tidak melakukan hal-hal yang berisiko.  Masa remaja adalah masa yang tepat untuk membekali informasi, penguatan mental, dan iman dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar, sebelum mereka mulai aktif secara seksual (antaranews.com, 13/07/2012).  Sebelumnya beliau juga telah menyampaikan sebuah kebijakan kontroversi, yaitu kondomisasi yang ditentang keras oleh hampir seluruh komponen umat Islam. Berkaitan dengan penanggulangan masalah pergaulan bebas ini, beberapa waktu lalu, LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) juga mengusulkan solu

Keluarga dalam Ancaman Kapitalisme

Keluarga dalam Ancaman Kapitalisme Tak dapat dipungkiri, kehidupan sekuler kapitalistik yang mendominasi kehidupan kaum muslim saat ini telah membawa petaka di segala bidang, tak terkecuali institusi keluarga.  Gambaran indahnya keluarga muslim sejati yang dijanjikan Allah SWT kini pudar tergerus oleh kejahatan kapitalisme.  Ideologi yang menjauhkan agama dari kehidupan ini telah sukses mengantarkan keluarga di ambang kehancuran.   Kapitalisme Biang Kerok Segala Persoalan Di antara persoalan paling menonjol yang ditimbulkan kapitalisme adalah kemiskinan.  Bahkan kemiskinan telah menjadi momok paling menakutkan sehingga sempat menipu sebagian kalangan yang ingin melakukan perubahan bagi masyarakat.   Saking beratnya, kemiskinan dianggap persoalan paling penting, sedangkan aspek yang lain kerap dikesampingkan.  Mengapa kapitalisme menghasilkan kemiskinan?  Tentu saja, karena teori ekonomi kapitalisme dibangun berdasarkan asumsi yang keliru.  Asumsi yang selalu ditanamka