Langsung ke konten utama

MHTI: Beredarnya Susu Formula Tercemar Bakteri

MHTI: Beredarnya Susu Formula Tercemar Bakteri

KANTOR JURUBICARAMUSLIMAH
HIZBUT TAHRIR INDONESIA

بسم الله الرحمن الرحيم

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Nomor: 18/PN/02/11 Jakarta, 13 Februari 2011/10 Rabiul Awal 1433 H

PERNYATAAN

MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA

BEREDARNYA SUSU FORMULA TERCEMAR BAKTERI”
Masyarakat Indonesia khususnya kaum ibu resah karena beredarnya susu formula yang terkontaminasi bakteri Enterobacter Sakazakii. Mereka merasa was-was dengan makanan yang diberikan sebagai nutrisi kepada anaknya dan standar regulasinya. Apalagi hingga saat ini, janji pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk merilis secara resmi 22 merk susu yang mengandung bakteri itu belum dilakukan.
Geger makanan dan minuman yang mengandung bakteri danterpapar zat berbahaya lain bukan baru kali ini terjadi.Sebelumnya beredarnya susu dan biskuit mengandung melamin, dan keracunan massal akibat pil antifilariasis sudah begitu meresahkan masyarakat. Kasus susu tercemar E. Sakazakii ini hanyalah indikator betapa ancaman kesehatan melalui makanan dan minumanyang beredar di pasar tidak saja telah mencapai level semakin membahayakan, tetapi juga terjadi semakin meluas. Setiap hari semakin banyak jenis produk makanan dan minuman tidak aman beredar di pasar.
Keresahan yang menimpa masyarakat terutama kaum ibu, disebabkan pemerintah tidak memberikan perlindungan yang mencukupi atas konsumen dari produk makanan dan minuman yang tidak aman. Pemerintah lebih mengutamakan kepentingan profit perusahaan dibanding keamanan pangan bagi masyarakat. Berbagai pihak pun bisa menilai bahwaKementrian Kesehatan dan Badan POM selama ini lebih sering merespons kasus-kasus seperti itu secara reaktif dan tebang pilih daripada dengan kebijakan yang proaktif dan komprehensif. Jika kondisi ini terus berlanjut, akan semakin besar jumlah anggota masyarakat yang berada dalam bahaya. Bahkan generasi penerus bangsa ini bisa berada dalam ancaman kesehatan akibat makanan yang dikonsumsinya.
Menanggapi kondisi ini, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menegaskan:
1. Pemerintah seharusnya bertanggung jawab penuh atas pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Dalam pemenuhan kebutuhan makanan dan minuman, pemerintah seharusnya memberikan jaminan keamanan pangan dengan standar halalan thayyiban. Semestinya, ada upaya-upaya sistematis-implementatif untuk menihilkan ancaman dan menyingkirkan bahaya sebelum produk makanan dan minuman beredar di pasaran. Dengan demikian, makanan, minuman, dan obat-obatan yang beredar adalah produk yang sepenuhnya terjamin keamanannya.
Ingatlah sabda Rasulullah SAW:
Seorang imam adalah penggembala dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya” (HR. Bukhari dan Muslim)
2.  Pemerintah tidak boleh bertindak reaktif dan lamban ketika terdapat produk yang tercemar bakteri di pasaran. Pemerintah harus segera mengumumkan produk-produk yang tercemar tersebut dan menarik secara total dari pasaran agar tidak timbul keresahan berkepanjangan di tengah masyarakat.
3. Kaum muslimin berkewajiban menjaga diri dan masyarakatnya serta mendorong pemerintah melakukan upaya maksimal untukmenjauhkan masyarakat dari bahaya yang mengancam kesehatan. Rasulullah SAW melarang manusia menjatuhkan diri dan orang lain dalam bahaya. Sabdanya:
“Tidak boleh membahayakan orang lain dan diri sendiri” (HR Malik)
4.   Satu-satunya sistem yang terbukti sepanjang sejarah mampu memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakatdan menjamin tersedianya pangan yang aman adalah Daulah Khilafah Islamiyah. Khilafah Abbasiyah yang berpusat di Baghdad sebagai contoh telah membentuk badan khusus yang memantau produksi roti di berbagai tempat. Badan ini memberi sanksi pada setiap produsen roti yang tidak memenuhi standar kebersihan, keamanan dan kelayakan untuk beredar di pasar.
Maka merupakan pilihan logis untuk memperjuangkan kembalinya penerapan syariat Islam kaffah dalam institusi Khilafah Islamiyah.
Jurubicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
Iffah Ainur Rochmah
Hp: 08123037573 Email: iffah@hizbut-tahrir.or.id
Kantor Pusat Hizbut Tahrir Indonesia
Crown Palace, Jl. Prof. Soepomo Nomor 24, Jakarta Selatan 12790
Telp / Fax : (62-21) 8353253 Fax. (62-21) 8353254
Email : info@hizbut-tahrir.or.id Website : http://www.hizbut-tahrir.or.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menanamkan Adab Bicara kepada Anak

Menanamkan Adab Bicara kepada Anak Di antara perkara yang cukup merepotkan orang tua dari tingkah laku anak-anaknya adalah kebiasaan buruk dalam berbicara.  Padahal berbicara adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan manusia.  Berbicara pula yang pertama-tama dilakukan bayi saat baru lahir, melalui tangisannya.  Dan betapa bahagianya sang ibu tatkala mendengar kata pertama yang diucapkan buah hatinya.  Selanjutnya, seiring perjalanan waktu, sang anak pun mulai tumbuh, berkembang, dan menyerap berbagai informasi yang diterimanya.  Saat itulah sang anak mulai banyak mengatakan segala sesuatu yang pernah ia dengar.  Sayangnya, tak jarang kebahagiaan ibu harus tergantikan oleh rasa prihatin terutama saat sang buah hati mulai berbicara tanpa adab, sopan santun, bahkan  bertentangan dengan syari’at.  Rasa prihatin kian mendalam bila ternyata meski anak sudah mulai menginjak usia baligh, adab berbicara justru semakin ditinggalkan.  Tak jarang ditemui mereka berani membanta

Sistem Islam Atasi Pergaulan Bebas

Sistem Islam Atasi Pergaulan Bebas Pergaulan bebas rupanya masih menjadi persoalan paling rumit khususnya bagi remaja.  ; Setidaknya mungkin itulah bentuk keprihatinan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi pada peringatan Hari Anak Nasional beberapa hari lalu.  Saking prihatiannya, menteri yang baru diangkat tersebut pun kembali melontarkan pernyataan nyeleneh, yaitu pacaran ‘sehat’.  Menurut beliau, dalam berpacaran harus saling menjaga, tidak melakukan hal-hal yang berisiko.  Masa remaja adalah masa yang tepat untuk membekali informasi, penguatan mental, dan iman dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar, sebelum mereka mulai aktif secara seksual (antaranews.com, 13/07/2012).  Sebelumnya beliau juga telah menyampaikan sebuah kebijakan kontroversi, yaitu kondomisasi yang ditentang keras oleh hampir seluruh komponen umat Islam. Berkaitan dengan penanggulangan masalah pergaulan bebas ini, beberapa waktu lalu, LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) juga mengusulkan solu

Keluarga dalam Ancaman Kapitalisme

Keluarga dalam Ancaman Kapitalisme Tak dapat dipungkiri, kehidupan sekuler kapitalistik yang mendominasi kehidupan kaum muslim saat ini telah membawa petaka di segala bidang, tak terkecuali institusi keluarga.  Gambaran indahnya keluarga muslim sejati yang dijanjikan Allah SWT kini pudar tergerus oleh kejahatan kapitalisme.  Ideologi yang menjauhkan agama dari kehidupan ini telah sukses mengantarkan keluarga di ambang kehancuran.   Kapitalisme Biang Kerok Segala Persoalan Di antara persoalan paling menonjol yang ditimbulkan kapitalisme adalah kemiskinan.  Bahkan kemiskinan telah menjadi momok paling menakutkan sehingga sempat menipu sebagian kalangan yang ingin melakukan perubahan bagi masyarakat.   Saking beratnya, kemiskinan dianggap persoalan paling penting, sedangkan aspek yang lain kerap dikesampingkan.  Mengapa kapitalisme menghasilkan kemiskinan?  Tentu saja, karena teori ekonomi kapitalisme dibangun berdasarkan asumsi yang keliru.  Asumsi yang selalu ditanamka