Kapitalisme Rumah Tangga Oleh : Noor Afeefa Pendahuluan Mendambakan rumah tangga yang tentram dan harmonis adalah dambaan setiap manusia. Dan sudah menjadi kebutuhan, ketika seseorang -secara pribadinya- merasakan kelemahan pada dirinya, ia beralih pada kehidupan rumah tangganya untuk mendapatkan pemenuhan, ketenangan dan kepuasan lahir-batin. Rumah tangga seakan menjadi benteng terakhir ketika tidak ada satu pun orang lain yang dapat memahami persoalan kehidupan seseorang manusia, baik pihak isteri maupun suami. Bagi muslim, kehidupan rumah tangga tidak semata-mata menjadi alat pemenuhan kepuasan batin karena dampingan isteri/suami serta anak-anak. Namun, kehidupan rumah tangga adalah medan berjuang untuk menggapai tingkat ketaqwaan kepada Allah SWT atas pelaksanaan kewajiban yang hanya bisa dilakukan dalam kehidupan rumah tangga. Seperti, ketika suami mencari nafkah untuk keluarganya, ia merasa ridlo karena telah melaksanakan perintah-Nya...